Berdasarkan asal katanya, fosil berasal dari bahasa
latin yaitu “fossa” yang
berarti "galian", adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk
hidup yang menjadi batu
atau mineral.
Untuk menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau tanaman ini harus segera tertutup sedimen.
Oleh para pakar dibedakan beberapa macam fosil. Ada fosil batu biasa, fosil
yang terbentuk dalam batu ambar,
fosil ter, seperti yang terbentuk di sumur ter La
Brea di California.
Hewan
atau tumbuhan yang dikira sudah punah tetapi ternyata masih ada disebut fosil
hidup dan ilmu yang mempelajari fosil adalah paleontologi.
Secara singkat definisi dari fosil harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Sisa-sisa organisme.
2. Terawetkan secara alamiah.
3.
Pada umumnya padat /kompak/keras.
Istilah "fosil hidup" adalah istilah yang
digunakan suatu spesies hidup yang menyerupai sebuah spesies yang hanya
diketahui dari fosil. Beberapa fosil hidup antara lain ikan coelacanth dan pohon ginkgo. Fosil hidup juga
dapat mengacu kepada sebuah spesies hidup yang tidak memiliki spesies dekat
lainnya atau sebuah kelompok kecil spesies dekat yang tidak memiliki spesies
dekat lainnya. Contoh dari kriteria terakhir ini adalah nautilus. Mempelajari evolusi tidak bisa meninggalkan fosil. Dahulu teori evolusi
banyak diuji dengan melihat fosil-fosil yang merupakan peninggalan makhluk
hidup pada masa lalu. Tetapi perlu diketahui juga bahwa Charles Darwin ketika
membuat buku “the origin of
species” tidak diawali dengan fosil namun lebih banyak
memanfaatkan fenomena burung-burung di Galapagos. Perkembangan teori evolusi saat
ini sudah menggunakan bermacam-macam metode mutahir, tetapi jelas tidak hanya
kearah masa kini dengan menafaatkan DNA saja.
Fosil masih merupakan alat terbaik dalam mempelajari, mengkaji, dan menguji
teori evolusi. Apa sih sebenarnya fosil itu ? Apa saja jenisnya, bagaimana
terbentuknya ? Paleontologi
adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari fosil. Seluk beluk fosil dipelajari
oleh seorang paleontologist. Fosil sendiri adalah jejak kehidupan masa lalu.
Banyak yang mengira kalau ketemu fosil Dinosaurus itu berupa tulang yang utuh,
namun sebenarnya yang sering ditemukan itu hanyalah bagian dari tulang, atau
tulang-tulang yang berserakan.
Dalam ilmu geologi, tujuan mempelajari fosil adalah: (a). untuk mempelajari
perkembangan kehidupan yang pernah ada di muka bumi sepanjang sejarah bumi;
(b). mengetahui kondisi geografi dan iklim pada zaman saat fosil tersebut hidup; (c). menentukan umur
relatif batuan yang terdapat di alam didasarkan atas kandungan fosilnya; (d).
untuk menentukan lingkungan pengendapan batuan didasarkan atas sifat dan
ekologi kehidupan fosil yang dikandung dalam batuan tersebut ; (e). Untuk
korelasi antar batuan batuan yang terdapat di alam (biostratigrafi) yaitu
dengan dasar kandungan fosil yang sejenis/seumur.
Berdasarkan asal katanya, fosil berasal dari bahasa
latin yaitu “fossa” yang
berarti "galian", adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk
hidup yang menjadi batu
atau mineral.
Untuk menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau tanaman ini harus segera tertutup sedimen.
Oleh para pakar dibedakan beberapa macam fosil. Ada fosil batu biasa, fosil
yang terbentuk dalam batu ambar,
fosil ter, seperti yang terbentuk di sumur ter La
Brea di California.
Hewan
atau tumbuhan yang dikira sudah punah tetapi ternyata masih ada disebut fosil
hidup dan ilmu yang mempelajari fosil adalah paleontologi.
Secara singkat definisi dari fosil harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1. Sisa-sisa organisme. 2. Terawetkan secara alamiah. 3.
Pada umumnya padat /kompak/keras. 4. Berumur lebih dari 11.000 tahun. Istilah "fosil hidup" adalah istilah yang
digunakan suatu spesies hidup yang menyerupai sebuah spesies yang hanya
diketahui dari fosil. Beberapa fosil hidup antara lain ikan coelacanth dan pohon ginkgo. Fosil hidup juga
dapat mengacu kepada sebuah spesies hidup yang tidak memiliki spesies dekat
lainnya atau sebuah kelompok kecil spesies dekat yang tidak memiliki spesies
dekat lainnya. Contoh dari kriteria terakhir ini adalah nautilus. Mempelajari evolusi tidak bisa meninggalkan fosil. Dahulu teori evolusi
banyak diuji dengan melihat fosil-fosil yang merupakan peninggalan makhluk
hidup pada masa lalu. Tetapi perlu diketahui juga bahwa Charles Darwin ketika
membuat buku “the origin of
species” tidak diawali dengan fosil namun lebih banyak
memanfaatkan fenomena burung-burung di Galapagos. Perkembangan teori evolusi saat
ini sudah menggunakan bermacam-macam metode mutahir, tetapi jelas tidak hanya
kearah masa kini dengan menafaatkan DNA saja.
Fosil masih merupakan alat terbaik dalam mempelajari, mengkaji, dan menguji
teori evolusi. Apa sih sebenarnya fosil itu ? Apa saja jenisnya, bagaimana
terbentuknya ? Paleontologi
adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari fosil. Seluk beluk fosil dipelajari
oleh seorang paleontologist. Fosil sendiri adalah jejak kehidupan masa lalu.
Banyak yang mengira kalau ketemu fosil Dinosaurus itu berupa tulang yang utuh,
namun sebenarnya yang sering ditemukan itu hanyalah bagian dari tulang, atau
tulang-tulang yang berserakan.
Dalam ilmu geologi, tujuan mempelajari fosil adalah: (a). untuk mempelajari
perkembangan kehidupan yang pernah ada di muka bumi sepanjang sejarah bumi;
(b). mengetahui kondisi geografi dan iklim pada zaman saat fosil tersebut hidup; (c). menentukan umur
relatif batuan yang terdapat di alam didasarkan atas kandungan fosilnya; (d).
untuk menentukan lingkungan pengendapan batuan didasarkan atas sifat dan
ekologi kehidupan fosil yang dikandung dalam batuan tersebut ; (e). Untuk
korelasi antar batuan batuan yang terdapat di alam (biostratigrafi) yaitu
dengan dasar kandungan fosil yang sejenis/seumur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar